BANYUMAS - Selasa (03/09/2024) malam, mulai memasuki momentum hari Rabu (04/09/2024) terakhir di bulan safar 1446 Hijriah, Majlis dzikir Isroil Banyumas melestarikan silaturrahmi selapanan dan tradisi amaliah sunnah dengan selamatan, berbagi makan, membaca yasin, berdzikir, sholawat, sholat lidaf'il bala' dan berdo’a.
Seperti yang terlihat di Kediaman H. Akhmad Rokhani Rejasari, Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah. Bahkan rangkaian amaliahnya sudah dilaksanakan sejak selasa sore, dengan membaca surat yasin, yang dipimpin oleh H. Ust Aziz, kemudian malam harinya dilanjutkan dengan memperbanyak dzikir, do’a hingga sholat lidaf'il bala' berjama'ah yang dipimpin Mbah Sakur pada hari rabu diniharinya.
"Disini setiap 36 hari sekali melaksanakan seperti ini. Dengan harapan kita semua dan keluarga, bisa terus rajin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rosul-NYA, dan mendapatkan Ridlo-NYA, dalam lindungan dan bimbingan Allah SWt, terjaga, terhindar dari penyakit, musibah dan bencana, " katanya, Ust Daryanto, Rabu (04/09/2024) dini hari di lokasi.
Tidak hanya itu imbuh Ust Daryanto salah seorang warga, yang juga sebagai ketua PRNU Kelurahan Rejasari, masyarakat juga banyak yang berbagi makanan, dan merutinkan sedekah subuh, karena dengan sodaqoh bisa menolak musibah.
"Bermacam-macam kegiatan sosial, baik dan mulia, yang kesemuanya berharap mendapatkan Ridlo Allah SWT, ada juga yang dzikir, baca surat yasin, bersholawat, termasuk sholat lidaf'il bala, " jelasnya.
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Perintis, Pendiri, juga Dewan Pembina dan Penasehat Majlis Dzikir Isroil KH. M. Masyur Syihab menegaskan, jika dalam ajaran islam, tidak ada waktu dan hari untuk tidak mendekatkan diri pada-NYA, semua itu akan bisa menentukan diri seseorang termasuk yang memuliakan, dimuliakan dan dalam lindungan-NYA disetiap saat.
"Tradisi rabu wekasan yang diyakini Allah SWT menurunkan 320 ribu macam bala', penyakit merupakan ilham para waliyullah yang mukasyafah, " tandasnya.
"Kalau saya sendiri melaksanakanya. Ittiba' terhadap para ulama alim mulia, guru-guru kami yang ada di tahan jawa ini, " imbuh jelas dengan senyum khasnya yang menjejukan.
Untuk diketahui Rabu Wekasan tahun ini bersamaan dengan tanggal 4 September 2024. Banyak amalan di Rabu Wekasan agar lebih dekat dengan Allah SWT. Kata 'wekasan' dalam bahasa Jawa berarti akhir atau terakhir. Rabu Wekasan adalah Rabu terakhir di bulan Safar sebelum masuk Rabiul Awal.
Dengan demikian, tidak ada salahnya di malam Rebo Wekasan melakukan amalan-amalan kebaikan sebagai bentuk ikhtiar, memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam musibah. Semoga dengan demikian, umat Islam selalu dalam lindungan Allah SWT dan mampu melewati bulan Safar dengan aneka prestasi yang membanggakan, serta menyambut bulan berikutnya dengan amalan yang lebih baik lagi dan berkesinambungan.
(N.son/Djarmanto-YF2DOI)